OPTIMASI PERTUMBUHAN BIBIT APEL (Malus sylvestris Mill) DENGAN MENGGUNAKAN CYTOKININ ALAMI

  • PAULINA SARMENTO PINTO
  • ISTIYONO K. PRASETYO
  • JULI RAHAYU

Abstract

Buah apel sebagai salah satu buah-buahan yang memiliki ketergantungan pada impor, hal ini dilihat dari tingginya nilai buah apel dibandingkan dengan buah impor lainnya seperti jerukmandarin, pir, anggur, jeruk orange, durian, dan buah-buah segar. Mengingat kandungan gizi yang dikandungnya menyebabkan jenis buah ini menjadi buah komersil utama. Masalah yang timbul dalam budidaya apel salah satunya adalah ketersediaan bibit apel, akibat permintaan bibit apel yang semakin meningkat, persentase keberhasilan pembibitan apel sangat menurun karena perawatan dalam kegiatan pembibitan yang kurang baik dan keseragaman pertumbuhan bibit apel tidak sesuai dengan keinginan petani apel.Untuk mendapatkan bibit apel yang sesuai dengan keinginan konsumen dan petani apel maka salah satu caranya adalah menambahkan hormon /ZPT pada bibit apel yang telah selesai diokulasi dengan tujuan agar meningkatkan persentasi pemyediaan bibit dan meningkatkan keseragaman bibit apel sehingga penyediaan bibit apel untuk konsumen terpenuhi dan sesuai dengan keinginan petani apel. Dalam kegiatan budidaya tanaman baik tanaman semusim maupuntanaman tahunan zat pengatur sangat bermanfaat dalam pertumbuhan tanaman  seperti pembentukan bagian-bagian tanaman (akar, batang, daun dan buah). Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh ZPT alami yang berbahan dasar bonggol pisang, jagung, tomat, dan air kelapa terhadap pertumbuhan bibit apel. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan, Fakultas Pertanian Universitas Wisnuwardhana Malang. Dengan ketinggian 300m dpl, suhu berkisar antara 250C-270C serta kelembaban udara 70%. Penelitian berlangsung mulai bulan maret hingga bulan Agustus 2012. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial, yang terdiri dari 2 faktor dan diulang 2 kali. Faktor pertama adalah berbagai macam cytokinin alami. Faktor kedua adalah konsentrasi cytokinin alami per liter air. Pengamatan dilakukan mulai 7 hari setelah perlakuan dengan interval 7 hari. Parameter yang diamati meliputi : 1. Cytokinin alami yang berbahan dasar Bonggol Pisang, jagung, tomat, dan air kelapa dapat berpengaruh terhadap panjang tunas, jumlah daun dan diameter batang bibit apel. 2. Perlakuan bonggol pisang memberikan hasil pengamatan terbaik pada pengamatan panjang tunas dan diameter memilki nilai rata-rata yang lebih tinggi dari perlakuan lain walaupun tidak berbeda nyata dengan perlakuan. 3. Perlakuan jagung terhadap jumlah daun memberikan nilai rata-rata yang lebih tinggi dari perlakuan yang lain meskipun tidak berbeda nyata dengan perlakuan air kelapa. 4. Dari hasil pengamatan dari umur 7-28 hsp. Perlakuan tomat memiliki rata-rata yang lebih rendah dari perlakuan yang lain dan tidak memberikan pengaruh yang nyata
Published
2013-11-30
Section
Articles