PENGARUH APLIKASI ZPT DAN PUPUK KANDANG TERHADAP PRETUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.)

  • Nurul Muddarisna
  • Yekti Sri Rahayu
  • VENANCIO FERNANDES

Abstract

Bawang daun termasuk saatu jenis sayuran daun bahan bumbu dapur dan pencampur sayur-mayur yang popular diseluruh dunia. Tanaman ini diduga berasal dari kawasan Asia Tenggara, kemudian melas ditanam diberbagai daerah (negara) yang beriklim tropis maupun sub-tropis. Hampir setiap orang menggemari (menyukai) bawang daun, karena selain dapat memberikan rasa enak dan lezat untuk berbagai masakan, juga mengandung gizi yang tinggi. Pada tahun 1997. Kebutuhan sayuran bawang daun mencapai 343.000 ton/tahun sementara produksi nasional baru mencapai 271.316 ton/tahun. Oleh karena itu peningkatan produksi tanaman bawang daun perlu dilakukan. Upaya intensifikasi merupakan pilihan yang  perlu terus dikembangkan, yang pelaksanaannya dapat diwujudkan antara lain melalui pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) dan pupuk kandang. Penelitian ini bertujuan mengetahui (1) adanya interaksi antara ZPT dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil bawang daun, (2) pengaruh ZPT terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang daun, (3) pengaruh macam pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang daun. Penelitian dilakukan di daerah Desa Sekarpuro Kecamatan Pakis Kabupaten Malang, dengan ketingian 505 m dari permukaan laut. Pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Mei  sampai bulan Juni 2011. Percobaan dilaksanakan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang disusun secara faktorial yaitu terdiri dari 2 faktoryang diulang sebanyak tiga (3) kali, terdiri tanpa ZPT, Z1=0,5 cc/liter, Z2 = 1 cc/liter dan Z3 = 1,5 cc/liter,sedangkan faktor kedua adalah pupuk kandang (K) terdiri atas tiga (3) taraf : K1= pupuk kandang sapi, K2= pupukkandang ayam, K3= pupuk kandang kambing. Dari kedua faktor tersebut diperoleh 12 kombinasiperlakuan yang diulang 3 kali.       Pengamatan dilakukan mulai 10 hari setelah tanam dengan interval 7 hari (satu minggu) sekali. Parameter yang diamati meliputi : (1) Tinggi tanaman, diukur dari permukaan tanah hingga bagian tanaman tertinggi, diukur sejak umur 10 hari setelah tanam setelah tanam setelah tanam dengan interval 1 minggu sekali sampai panen, (2) Jumlah daun, dihitung jumlah daun yang masih hijau dan telah membuka sempurna. Penghitungan dilakukan seminggu sekali, (3) Jumlah anakan, yaitu dengan menghitung jumlah seluruh anakan yang tumbuh pada batang pokok, (4) Berat segar tanaman. Untuk analisis data digunakan analisis ragam dan untuk menguji perbedaan diantara perlakuan digunakan BNT 5%. Hasil percobaan yang dilakukan diperoleh kesimpulan : (1) Terdapat interaksi antara aplikasi ZPT (Z) dan pupuk kandang (K) terhadap tinggi tanaman pada pengamatan umur 17 dan 31 hst, jumlah daun pada pengamatan umur 31 dan 38 hst, jumlah anakan dan berat basah tanaman. Kombinasi yang menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik adalah ZPT 0,5 cc/liter dengan pupuk kandang ayam, (2) Perlakuan ZPT (Z) secara terpisah memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 24 dan 38 hst, dimana pada dosis 0,5 cc/liter memberikan rata-rata hasil pengamatan yang lebih tinggi, (3) Perlakuan pupuk kandang secaraterpisah menunjukkan pengaruh yang nayata terhadap tinggi tanaman pada umur 31 dan 38 hst, jumlah daun pada pengamatan umur 17, 24 dan 38 hst dan berat basah tanaman. Pupuk secara terpisah yang memberikan rata-rata hasil pengamatan yang lebih baik adalah pupuk kandang sapi
Published
2013-11-30
Section
Articles