PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BROKOLI (Brassica oleracea L)
Abstract
Brokoli (Brassica oleracea L)merupakan salah satu sayuran yang cukup memasyarakat, tetapi memiliki nilai jual tinggi, sehingga cukup layak untuk dibudidayakan. Sayuran ini banyak mengandung vitamin A, D dan beberapa mineral seperti thiamin, niasin, kalsium, dan zat besi dalam jumlah yang cukup memadai. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi tanaman adalah dengan pemupukan. Tanaman brokoli membutuhkan media tanam yang berstruktur gembur dan remah, untuk itu penambahan bahan organik berupa pupuk kandang sangat diperlukan untuk memperoleh hasil tanaman yang tinggi. Pemberian pupuk kandang dalam lahan pertanaman akan membuat struktur tanah lebih gembur sehingga akar tanaman dapat lebih baik menyerap nutrisi dari dalam tanah. Pupuk kandang merupakan salah satu pupuk organik yang lengkap kandungan haranya karena sangat penting keberadaannya untuk membentuk bagian-bagian tanaman pada masa pertumbuhan vegetatif maupun generatif. Pupuk kandang sangat baik digunakan terhadap budidaya sayuran, tetapi kadar hara dalam pupuk kandang relatif rendah, sehingga pupuk tersebut dibutuhkan dalam jumlah yang banyak. Untuk meningkatkan produksi tanaman, penggunaan pupuk organik seperti pupuk kandang dapat dikombinasi atau dicampur dengan pupuk anorganik atau pupuk buatan dalam komposisi yang tepat. Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui kombinasi terbaik penggunaan pupuk kandang dengan pupuk NPK sebagai pupuk Majemuk dalam meningkatkan produksi tanaman sayuran khususnya brokoli, baik kuantitas maupun kualitas. Penelitian dilaksanakan dilahan tegala, di Desa Sekarpuro Kecamatan Pakis Kabupaten Malang, dengan ketinggian 505 m dari permukaan laut. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Oktober 2009 samapai Januari 2010. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusum secara faktorial. Percobaan terdiri dari dua faktor yaitu pupuk kandang sapi (S) dan pupuk NPK (N). Faktor I : Pupuk kandang sapi (S) terdiri atas 4 taraf : tanpa pupuk kandang sapi (S0), pemberian pupuk kandang sapi dengan dosis 10 ton/ha (S1), pemberian pupuk kandang sapi dengan dosis 15 ton/ha (S2),pemberian pupuk kandang sapi dengan dosis 20 ton/ha (S3.). faktor II : pupuk NPK (N) terdiri dari 3 taraf : tanpa pupuk NPK (N0), pemberian pupuk NPK dengan dosis 50 kg/ha (N1),pemberian pupuk NPK dengan dosis 100kg/ha (N2). Kedua faktor tersebut diulangan tiga kali, sehingga diperoleh 36 kombinasi perlakuan.  Pengamatan dilakukan terhadap pertumbuhandan produksi tanaman denga interval pengamatan 2 minggu sekali sampai panen (85 hari setelah tanam). Parameter yang diamati meliputi variabel pertumbuhan: (1) tinggi tanaman diukur dengan cara mengukur dari permukaan tanah samapi titik tumbuh dengan menggunakan penggaris. (2) diameter batang diukur dengan cara mengukur besar batang bagian tengah dengan jangka sorong dilakukan sejak tanaman berumur 2 mst (minggu setelah tanam) sampai umur 8 mst (minggu setelah tanam, (3) jumlah daun dihitung dengan jalan menghitung semua daun tyang terbuka sempurna pada tanaman sampel. Variabel produksi : (1) diameter brokoli diukur dengan garis tengah bunga (diameter crop) menggunakan jangka sorong, (2) berat bunga per tanaman dilakukan dengan cara menimbang berat bunga per tanaman setelah dipanen dengan menggunakan timbangan biasa, (3) produksi per hketar dilakukan dengan mengkonversi berat bunga per tanaman dikalikan dengan populasi per hektar. Analisis statistikmenggunakan analisis ragam pada taraf nyata 5% dan 1%. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antar perlakuan menggunakan nilai beda diuji dengan uji BNT taraf 5% dan 1%. Hasil percobaan yang dilakukan diperoleh kesimpulan pada umumnyaperlakuan pupuk kandang sapi dosis sapi 20 ton/ha (S3) dan NPK 50kg/ha (N1) berpengaruh positif terhadap parameter pertumbuhan, sedangkan perlakuan pupuk kandang sapi dosis 10 ton/ha dan NPK 100 kg/ha (N2) berpengaruh positif terhadap parameter produksi. Analisis ragam menunjukan : 1. Terdapat interaksi antara pupuk kandang sapi (S) dengan pupuk NPK (N) terhadap tinggi tanaman pada pengamatan umur 6 mst, diameter batang, pada pengamatan umur 4 mst, jumlah daun pada umur 4 mst dan 6 mst, diameter bunga, berat bunga per tanaman dan produksi tanaman. 2. Perlakuan pupuk kandang sapi (S) secarah terpisah memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 6 mst, diameter batang pada umur 2 mst dan 6 mst, jumlah daun pada umur 6 mst, berat bunga per tanaman dan produksi tanaman. 3. Pemberian pupuk NPK (N) terpisah menunjukan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 6 mst, diameter batang pada pengamatan umur 2,4,6 mst, jumlah daun pada umur 6 mst dan produksi tanaman. 4. Kombinasi pupuk kandang sapi dengan dosis 10 ton/ha dengan NPK dosis 100kg/ha memberikan produksi 19,75 ton/ha.