PENGARUH KONSENTRASI DAN BERBAGAI MACAM SUBSTANSI PENGATUR TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN AWAL STEK TANAMAN NILAM (Pogostemon cablin Benth) VARIETAS SIDIKALANG

  • Onny Kandarihi
  • Nurul Muddarisna
  • I.K. Prasetyo

Abstract

Nilam (Pogostemon cablin Benth) atau sering disebut Pogostemon patchouli, merupakan tanaman yang banyak ditanam untuk diambil minyaknya. Minyak Nilam adalah salah satu dari beberapa jenis minyak atsiri yang menjadi komoditas ekspor Indonesia, permasalahan perbanyakan tanaman Nilam adalah bagaimana mendapatkan bahan stek yang mempunyai kecepatan tumbuh dan persentase perakaran yang tinggi. Salah satu cara untuk mempercepat pertumbuhan maka dengan menggunakan Substansi Pengatur Tumbuh (SPT). Substansi Pengatur Tumbuh (SPT) sintetik sangat mahal dan dapat menimbulkan stek mati jika penggunaan tidak sesuai anjuran. Oleh sebab itu, untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan Substansi Pengatur Tumbuh (SPT) dan bahan alami yang ramah lingkungan dan tidak berbahaya kepada konsumen. Penelitiantersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan berbagai macam Substansi Pengatur Tumbuhalami terhadap pertumbuhan stek awal nilam. Metode penelitian menggunakan percobaan faktorial yang disusun secara Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua fakktor, meliputi jenis Substansi Pengatur Tumbuh (SPT) dan pengaruh konsentrasi dengan jumlah 12 perlakuan yang diulang 3 kali sehingga memperoleh 36 unit percobaan. Penelitian dibagidalam beberapa tahapan yang dimulai dari persiapan bibit Nilam, persiapan SPT (biji jagung, bongkol pisang, tauge, dan teh hijau), aplikasi SPT, perawatan tanaman dan pengamatan.          Hasil penelitian menunjukkan bahwa berpengaruh nyata antara konsentrasi dan jenis Substansi Pengatur Tumbuh (SPT) pada pengamatan panjang tunas umur 14 hari setelah tanam tetapi tidak berpengaruh antara konsentrasi dan jenis Substansi Pengatur Tumbuh (SPT) pada pengamatan diameter tunas, jumlah daun, dan panjang akar. Pemberian S2K3 (ekstra bonggol pisang sumber SPT Giberelin dengan konsentrasi 4ml/L air) dapat mempengaruhi panjang tunas lebih panjang dengan hasil 0,30 cm. Perlakuan secara terpisah ekstra biji jagung muda (S1) sumber SPT Sitokinin dengan pengenceran 3 ml/L air dapat mempengaruhi diameter tunas lebih besar dan jumlah daun lebih banyak, danekstra touge (S3) sumber SPT Auksin dengan pengenceran 2ml/L air dapat mempengaruhi panjang akar. Pemberian ekstra daun teh hijau sumber SPT Sitokinin menunjukkan hasil terendah pada setiap parameter pengamatan
Published
2015-11-30
Section
Articles