PEMANFAATAN LIMBAH SUSU CAIR DAN DAUN PAITAN (Tithonia diversifolia) MENJADI PUPUK ORGANIKCAIR UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica Oleraceae L Var Acephala)

  • RIA ANDRIANIENY
  • DYAH YUNIWATI
  • YEKTI SRI RAHAYU

Abstract

Produk yang dihasilkan dari budidaya pertanian yang menggunakan pupuk organik lebih disukai masyarakat. Alasannya produk tersebut lebih aman bagi kesehatan. Selain itu, sistem pertanian organik juga merupakan salah satu cara dalam rangka melestarikan lingkungan. Penggunaan pupuk organik telah terbukti mampu memperbaiki degradasi lahan dan mampumenyediakan unsur hara bagi tanaman,. Pemanfaatan bahan organik yang tersedia di alam merupakan suatu alternatif baru untuk mendapatkan pupuk organik, dengan memanfaatkan limbah sebagai media hidup mikroorganisme lokal dalam pembuatan pupuk cair. Salah satu limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai media hidup mikroorganisme lokal adalah limbah susu. Limbah susu cair atau susu basi mengandung mikroorganisme yang bermanfaat bagi proses fermentasi. Penambahan nitrogen atau unsur N, diperoleh dari daun paitan (Tithonia diversifolia), tanaman perdu     atau gulma yang dapat dimanfaatkan sebagai kompos karena kandungan nitrogen dalam daunnya tinggi yakni 3,50%. Dari proses fermentasi limbah susu dan daunpaitan akan menghasilka pupuk cair yang dapat diaplikasikan pada tanaman kailan  (Brassica Oleraceae L Var Acephala). Penelitian dilaksanakan di Kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Wisnuwardhana Malang pada bulan Desember 2013 – April 2014. Percobaan ini bertujuan untuk menguji apakah ada interaksi antara lama fermentasi dan konsentrasi pupuk cair limbah susu dan daun paitan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kailan. Percobaan ini menggunakan ranb\cangan acak kelompok (RAK) yang diulangsebanyak 3 kali dan disusun dengan 2 faktor. Faktor 1 adalah lama fermentasi (F), F1 : fermentasi 10 hari, F2 : fermentasi 20 hari, F3 : fermentasi 30 hari dan faktor II adalah konsentrasi pemberian (D), D0 : perlakuan kontrol tanpa pengenceran, D1 : 100 ml/l, D2 : 200 ml/l, D3 : 300 ml/l. Hasil  data pengamatan dianalisa menggunakan sidik ragam. Jika F hitung lebih besar dari F tabel-5% artinya berpengaruh nyata dan dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf 5%.

Hasil percobaan menunjukan bahwa tidak terjadi interaksi antara lama fermentasi dan konsentrasi pemberian terhadap parameter pertumbuhan ( jumlah daun, luas daun,dan diameter batang) dan hasil tanaman kailan. Namun, intyeraksi terjadi pada parameter tinggi tanaman pengamatan umur 35 hst pada perlakuan lama fermentasi 30 hari dan konsentrasi pemberian 100ml/l (F3D1) dengan rata-rata tinggi tanaman 6.15 yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan lama fermentasi 30 hari dan konsentrasi pemberian 300 ml/l (F3D3) dengan rata-rata tinggi tanaman 6.05
Published
2015-11-30
Section
Articles